only zumar. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Surat ke 11

Gimana kabarmu?

Apa kamu sehat-sehat aja?

Gimana pernikahanmu? Sudah hamilkah istrimu? Dia ngidam apa aja? Enak ngga jadi ayah? Pasti istrimu sedang manja-manjanya yah lagi ngidam?

Andai saja.

Iya andai saja aku istrimu, pastilah bahagia sekarang. Entah mengapa dari kemarin aku selalu mengingatmu. Bahkan disaat aku shalat kenangan kita berdua tergambar jelas didepan mukaku, apa ini karma dari Tuhan? Atau Tuhan mau menyadarkanku dari segala dosa yang kuperbuat? Entahlah tapi semua itu hanya membuatku semakin terpuruk saja  merindukanmu. Bagaimana rupamu sekarang? Aku sangat merindukanmu.

Kenangan yang sering terlintas di ingatan adalah ketika hari ulangtahunmu, aku harap kau masih mau mengingatnya. Dan kenangan buruk yang paling sering muncul di depan mata adalah ketika aku mengusirmu dimalam itu, sungguh itu adalah penyesalan hidupku yang sampai sekarang aku tak akan bisa memaafkan diriku sendiri. Kamu pasti bilang kalau aku sedang berbohong, kamu pasti berfikir bahwa aku ini munafik dan sangat kotor. Namun kamu tak akan pernah tahu betapa berharganya kenangan bersamamu.

Tapi tenanglah, aku tak akan merusak hubungan rumah tangga orang, aku tahu diriku siapa, tapi tolong jangan pernah menyuruhku untuk melupakanmu.

Tu me manques










  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Surat ke 10

Aku mau cerita lagi tentang temanku dulu. Kemarin aku berkunjung ke rumahnya. Aku beranikan diri dan niat karena Allah mau bersilaturahmi dengan ibunya yang dari dulu sangat baik padaku. Entah sudah berapa tahun lamanya aku tidak pernah mengunjunginya, semenjak kejadian itu aku putuskan untuk tidak mau lagi peduli padanya. Namun kemarin aku menemuinya, ada perasaan takut namun juga rindu yang teramat dalam karena aku sangat ingin bertemu dengan sahabat lamaku itu. Ketika bertemu ibunya, aku disambut dehgan sangat baik, sama seperti dulu dia menyambutku, namun temanku hanya terlihat biasa saja, terkesan kaget dan tak tahu harus membicarakan apa, yang paling menyakitkanku adalah dia telah mengunjungi salah satu teman terbaik kami di SMA dulu namun dia tak pernah mengunjungiku, sms ucapan lebarankupun tak dibalasnya sama sekali. Kutanyakan padanya mengapa tak pernah membalas pesanku, dia hanya menjawab ganti nomor hp. Kita hanya bercakap basa basi penghilang sunyi saja, namun tak ada kata rindu sahabat atau pelukan hangat teman lama. Terasa berbeda, seperti sedang mengunjungi tetangga dekat rumah yang tak pernah tau asal usulnya.

Di sela -sela kesunyian ruangan tamu itu, dia tiba-tiba membicarakan mantanku ( herman) yang akan menikah setelah lebaran ditahun ini, terasa ada tusukan belati yang menancap tepat dijantungku (agak lebay) ketika mendengar kabar tersebut namun aku hanya menjawab sekedarnya saja, itu bukan lagi permasalahan yang harus ku fikirkan. Dia membicarakan wanita pendamping mantanku, aku tak menghiraukannya.

Tampilan diasama seperti dulu, tetap cantik namunbedanya sekarang dia agak malas berbicara denganku, sebenarnya akupun tak mau bertemu lagi dengannya, namun hatiku berkata untuk segera mengakhiri pendiaman bertahun-tahun yang telah kami lakukan. Nyatanya tidak berhasil karena kami hanya sekedar bertanya kabar dan basa basi saja. Setidaknya aku sedikit lega karena telah bersilaturahmi padanya, entah dia masih marah padaku atau tidak, yang pasti aku selalu menyayanginya sebagai teman terbaiku.







  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Surat ke 9

Malam ini aku tidak bisa tidur, perasaan hati ada yang mengganjal dari permasalahan dulu hingga sekarang. Kenapa aku begitu berkeras hati seperti ini. Semoga saja kamu tidak bosan dengan ceritaku. Malam ini aku merindukan seorang teman, teman yang telah terputus silaturahminya 4th yang lalu. Teman terbaik saat SMA hingga ku susuli ke singapura menjadi TKW. Teman yang sangat kusayangi namun tak pernah menganggapku teman. Teman yang ku ingatkan namun tetap dijalan salah yang dia ambil. Teman yang membenciku sekarang. Teman yang menyalahiku. Teman yang tak akan pernah bisa kembali menjadi teman :'(.


Ria namanya, bertubuh tinggi, kurus, berkulit putih pucat, matanya bulat, hidungnya mancung dan tulang pipi yang agak menonjol dengan muka sayu dan jalan lemas itulah perawakannya. Aku mengenalnya sejak kelas 1 SMA. Kami satu kelas bersama, berdandan ditoilet bersama, pipis bersama, bergila bersama, bersusah duka bersama. Hari-hari kami lalui bersama, ada sayang melebihi teman disana. Sayang seperti keluarga yang telah lahir bersama. Namun pada kelas 2 SMA kami berpisah kelas, aku masuk kelas IPA, dan dia IPS. Ku coba lagi mengingat-ingat kejadian yang pernah kami lewati bersama. Aku ingat siang itu dimushola kami menangis bersama gara-gara tidak satu mobil bersama. Saat itu kami sedang melakukan kunjungan ke cirebon, dengan rombongan sekolah SMA menaiki sebuah Truk besar. Awalnya kami berangkat bersama, satu dalam kerumunan putih hijau didalam truk seperti kerbau dan sapi, namun ketika pulang kami tidak bisa bersama, karena dia ditarik oleh salah satu guru kami untuk segera naik truk, dan akupun ditinggalkan sendiri menunggu truk jemputan setelahnya. Ketika sampai di sekolah aku hanya diam, dia meminta maaf padaku, dan kami menangis berdua didalam mushola seperti anak bodoh.


Lirih hatiku ketika mengingat semuanya, rasa rindu yang menggebu dan keinginan kuat untuk bertemu belum jua terlaksana. Aku ingin sekali pergi menemuimu, memelukmu dan memberitahumu bahwa aku sangat merindukanmu Ria.......  ku harap kita bisa melupakan semua permasalahan masa lalu, dan bermimpi kembali bersama.

Tu me manques

Mon amie Ria








  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Surat ke 8

Selamat Hari Raya Idul fitri 1435H

Minal Aidzin wal faidzin mohon maaf lahir dan bathin.

Lahir dan bathin...
apakah lahir dan bathinku ikhlas? Hanya Allha yang tahu.

Sudah beberapa hari ini aku tidak bercerita padamu, lebaran tahun ini tanteku menginap dirumah dengan 3ponakanku yang lucu dan badung. Mereka sangat lucu sekali apabila sedang manja, namun sangat mengesalkan ketika nakal dan berulah. Namun mereka semua patuh padaku, dan mereka terlihat sayang kepadaku, muka anak-anak biasanya tak akan bohong looh... hehe.

Aku mau cerita padamu tentang perasaanku saat ini,6hari telah berlalu selepas hari raya idul fitri, namun aku belum mengunjungi teman-temanku. Entahlah rasanya malas sekali dan mereka semua memintaku untuk main ke rumahnya. Beberapa hari sebelum lebaranpun aku diundang untuk datang kerumah salah satu teman mantan pacarku yang satu desa denganku, namun aku tak menghiraukan ajakannya. Dan kamu tahu, aku tak sengaja melihat mereka diberanda fb ku sedang bergembira dipantai glayem Indramayu, dia bersama pacar barunya yang dulu sempat bertengkar hebat denganku, cantik dan menurutku baik hatinya, tidak sepertiku yang jauh sangat buruk bila disandingkan dengannya. Ada pula teman lamaku yang dulunya juga sempat bertengkar denganku gara" aku marahin dia karena membawa pacarnya menginap dikosanku ketika aku sedang tak ada dikosan. Semua teman-teman baikku yang dulupun ada digambar tersebut. Kenapa ya hatiku merasa sangat sakit melihatnya?aku sudah berusaha tegar, namun ketika lembaran-lembaran kelam masa lalu itu ada didepan mataku, air matakupun menetes tanpa disuruh oleh syaraf-syaraf otakku. Hatiku merasa sakit, sakit banget,,, bukan sakit karena dia memiliki pacar baru, bukan sakit karena teman baikku, tapi sakit karena aku sendiri belum bisa sebahagia kalian :'( :'( :'( sakit sesakit sakitnya bila kuingat masa laluku. Begitupun denganmu yang kini sudah menikah.

Apa harus kuputuskan saja untuk menjudge semua laki-laki itu sama? Ataukah aku harus memutuskan diri untuk melajang seumur hidupku?

Aku tengok dikanan kiri ku, semua teman-temanku memiliki pendamping hidup, keluarga kecil, dan kebahagiaan sejati, namun mengapa aku tidak bisa memiliki itu semua?? Apakah aku terlalu egois?

Bagaimana mungkin aku bisa bahagia dengan orang lain, jika hatiku saja sudah terluka sangat parah didalamnya? Mantanku bahagia, kamu bahagia, teman-temanku bahagia, semua orang bahagia. Kuharap aku juga bisa bahagia :'(














  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Surat ke 7

AKU HARUS TEGAR !!!


Andai kamu tahu saat ini kejadian dulu yang pernah aku ceritakan terulang kembali, keluarga.... iya masalah keluargaku yang semakin rumit, aku sangat butuh seseorang yang bisa membuatku tegar sekarang ini, sakit rasanya, sakit sekali terasa di dada ini, air mataku tak bisa dibendung lagi namun hatiku berkata untuk tidak terlalu larut dalam keadaan ini, tapi tetap saja didalamnya terasa seperti mau mati saja. Bulan Ramadhan tahun ini terasa sangat berat, ibuku selalu berharap untuk segera pindah dan memiliki rumah sendiri, tapi apa yang bisa ku lakukan untuk menuruti semua permintaan ibuku? Aku tahu dan aku merasakan semua kepahitan yang dialami ibu dari dulu sampai sekarang namun aku layaknya anak yang tak berguna saat ini.


Ayahku masih berseteru dengan nenek, namun ayahku juga tak tahu malumasih menumpang dirumah nenek, ibu dari ibuku dari aku bayi sampai aku berumur 23 tahun sekarang, ayah tidak lagi berbicara pada nenek, melarang nayla (adik kecilku) untuk bersamanya. Permasalahan dimulai ketikaayahku tahu bahwa nenek selalu memberikan minuman jamu dan makanannya ke nayla adik kecilku, sedangkan nenek selalu sakit-sakitan, berpenyakit dan memang agak jorok dan tidak bersih. Ayah marah dan tidak mau nayla ketularan penyakit nenek, secara logika aku setuju karena nenek memang sudah diam-diam melakukannya tanpa menanyakan dahulu kepada kita. Nenek tidak terima diberikan pengertian malah marah dan memaki ayah, ayahpun tak mau lagi membiarkan nayla bersama nenek. Sejak saat itulah masalah semakin menjadi-jadi. Ayah semakin keras mendidik nayla dan nenek semakin mencaci maki ayahku. Pernah satu kali disaat aku baru pulang kerumah mereka bertengkar lagi dibelakang rumah, aku marah dan melemparkansemangkuk bubur yang baru kubeli didepan mereka sambil berkata DIAMLAH KALIAN SEMUA!!!! dan aku masuk kerumah dengan menangis melempar pintu kamarku dengan keras. Menangis dengan sangat keras dan menghentak-hentakkan kipas bambu ke batas besi tempat tidurku, aku yakin tetanggaku mendengarkan semua itu, sedangkan mereka dibelakang masih berseteru dengan suara lantang menyolot marah dan aku semakin menangis keras saat itu. Sore itu juga aku mengemasi barangku, memutuskan untuk kembali ke Depok namun ibu langsung tahu dan melarangku, menasihatiku untuk tetap sabar. Akhirnya suasana rumah semakin tak nyama untuk ditempati lagi.

Andai aku punya uang banyak untuk membelikan tanah membangun sebuah gubuk kecil untuk keluargaku, yang penting keluar dari sini. Namun apa yang bisa kuperbuat?? Tak ada!!! Tak ada lagi yang bisa kubuat selain menangis!! Iya menangis!!! Menangis karena keadaaan, menangis karena melihat kondisi rumah, menangis karena takbisa membahagiakan keluarga, menangis karena melihat ibu sakit hati dan stres dengan isi rumah, menangisi semuanya membuatku semakin tak karuan menjalani hidup. Andai kamu disini, andai kamu menyemangatiku dan mengobati hatiku yang sakit ini.


Ibuku seorang wanita tegar dan pemarah namun selalu menyimpan kekesalannya sendiri didalam hati. Dia selalu sms kepadaku bahwa dia semakin stres dengan kondisi rumah namun apalah daya anak -anaknya kini belum bisa menyanggupi keinginannya. Kamu tahu tidak bahwa nenekku memang dari dulu menyebalkan dan sudah sering membuat sakit hati, maka dari itu anak-anaknya tak ada yang mau mengurusnya, dan tinggallah sendiri ibuku yang harus mengurusnya, namun nenek selalu mencaci dan mengumbar kekesalannya kepadaku ibu pada semua tetangga,nenek selalu bilang bahwa ibu tidak pernah memberikan uang padanya, tidak memberikan makan, tidak peduli kepadanya, padahal kenyataannya ibu selalu masak dan dia tidak mau makan makanan ibu, entah mengapanenek-nenek itu selalu tidak bisa dimengerti.

Sekarang aku adalah anak tertua, yang tidak bisa apa-apa selain menangis, kamu tahu mengapa aku keras kepala? Karna akupun dididik dengan keras oleh ayahku. Aku harus bisa mendapatkan semua keinginanku dengan cara apapun karena dipaksa oleh keadaan rumah yang hancur ini. Kamu masih ingatkan dulu aku menjadi TKW ke singapura demi  membahagiakan orangtuaku? Nyatanya tidak berhasil karena aku masih ingin meneruskan pendidikanku dan karena keputusan inilah nenekku semakin marah padaku, dia bilang untuk apa aku kuliah, lebih baik menjadi tkw ke taiwan yang uangnya banyak dan membangun rumah yang bagus dan besar untuk dia tempati. Bagaimana aku tidak sakit hati diomongi seperti itu? Aku hanya diam mendengar ocehannya, sedangkan kedua orangtuaku tidak pernah melarangku, walaupun mereka mendidiku dengan keras namun mereka selalu mendukung apapun yang dicita-citakan anak-anaknya. Sekarang kamu tahu kan kenapa adikku juga rela memutuskan dirinya untuk bekerja ke Taiwan setelah lebaran tahun ini? Iya itu karena dia telah merasakan apa yang aku dan ibu rasakan. Kami tidak pernah meminta atau memaksanya untuk menjadi tkw, namun dia sendiri yang mau mencoba peruntungannya diluar negri dengan harapan agar keluarga kami bisa segera lepas dari rumah ini.


Terkadang aku lelah menjalani kehidupanku seperti ini, kuliah yang tak selesai jua, bayaran semester yang mahal, hutangku dimana-mana, sedangkan kerjaanku semakin tidak karuan. Menurtmu apa yang harus aku lakukan?Temanku menyarankan untuk segera menikah,namun aku masih ribuan kali memikirkannya, kamu mungkin tahu sekarang kenapa aku selalu mengundur-undur untuk tidak segera menikah denganmu dulu, mungkin kamu juga berpikir bahwa aku seorang wanita matrealistik, wanita yang menginginkan harta saja. Namun pernahkah kamu berpikir bagaimana keadaanku saat ini? Keadaan yang mengharuskan aku untuk segera membantu keterpurukan keluargaku? Aku selalu mengharapkan seorang lelaki yang mampu membawa keluargaku keluar dari masalah ini. Itu berarti aku harus mencari seseorang yang mempunyai masa depan yang bisa menjamin semua keluargaku. Aku terlalu egois memikirkan keadaan keluargaku, namun apalagi yang bisa dilakukan seorang anak perempuan untuk membahagiakan orangtuanya? Aku hanya akan bahagia jika keluargakupun bahagia, itu prinsipku dari dulu.

Beberapa bulan yang lalu, mungkin 2 bulan yang lalu tepatnya, aku dilamar oleh seorang lelaki yang sudah aku keanl dari dulu. Dia menungguku dari aku masih di singapura namun aku hanya menganggapnya seorang teman saja. Dia seorang yang dengan pendirian agama cukup bagus, dia mempunyai usaha fotokopian didesanya, dia berusaha sendiri dan seorang lelaki yang nampaknya sabar. Namun apakah bisa dia membayarkan uang kuliahku setiap semesternya? Sedangkan penghasilannya saja tidak menentu. Dia selalu bilang kalau berusaha akan bisa, namun aku tidak yakin. Aku selalu memiliki penggambaran masa depan yang buruk, aku tidak mau mengambil resiko yang besar, aku tidak mau meninggalkan kuliahku yang sudah setengah jalan ini, itu yang selama ini aku pikirkan jika aku menikah sebelum selesai kuliahku. Memang aku terlalu terobsesi dan tamak, namun apa salahnya jika aku berpikiran seperti ini? Aku membiayai semuanya seorang diri dengan keringat peluhku bertahun tahun demi cita citaku, lalu terhenti ditengah jalan karena menikah?? Apa yang akan terjadi setelah itu?? Punya anak lalu kesawah kah seperti orang didesaku? Aku berniatan untuk merubah keadaan hidupku maka dari itulah aku seperti ini. Apa aku salah?? Aku hanya membutuhkan seseorang yang bisa mendukungku saat ini, bukannya menghentikan langkahku. Apa menurutmu juga aku terlalu egois?













  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Surat ke 6

Sudah ku coba untuk melupakanmu dan tidak melanjutkan surat surat ini, namun entah kenapa kenangan dulu selalu hadir disetiap sujudku. Aku merasa tersiksa dengan semua itu dan akupun bingung harus bagaimana lagi untuk menghapusnya dari ingatanku. Selalu saja terlintas kenangan-kenangan buruk yang telah aku lakukan terhadapmu. Menyesalpun tak ada gunanya, lalu aku harus apa? Jangan kau siksa aku dengan semua perasaan salah ini. Aku selalu membayangkanmu bahagia bersama istrimu disana,,,, iya istrimu???kamu sudah menikahkan??kamu tahu tidak apa yang aku bayangkan tentang istrimu?? Pastinya kamu tahu itu. Aku selalu membayangkan bagaimana prosesi akad nikahmu?kamu ingat dulu aku memintamu untuk menggunakan bahasa arab diprosesi akad nikah kita? Apa kamu juga menggunakannya untuk akad nikahmu sekarang?lalu bagaimana mas kawinnya?resepsinya? Dan........ yang paling penting bulan madumu bersama istrimu? Bagaimana malam pertamamu? Lihatlah aku ,,, apa aku pantas menanyakan ini semua padamu? Bukankah ini hal yang memalukan? Atau bahkan sangat memalukan! Iya!!! Biarlah aku memalukan! Tapi aku benar-benar ingin tahu! Aku merindukanmu, sangat merindukanmu.

Semoga bahagia :'(


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Mudik kembali

Ayooo MUDIK!!!!!

Tau kan mudik???? Yups!!! Tradisi orang kampung balik kampung! Hehehw... diperuntukkan hanya untuk orang kampung. Sebenarnya pengen nulis dari kemaren pas tiba tepat dikampung, berhubung badan pegal-pegal dan mengantuk maka baru bisa nulis sekarang :D .

Ok..... now let's begin with.......



Kemarin tanggal 23 juli 2014, aku bersama adik keduaku mudik ke kampung halaman dengan mengendarai motornya. Yup,,, motor !!! Awalnya sih cemas soalnya aku belum lancar sekali mengendarai motor matic, dan adiku harus membawa motornya dan memboncengku sepanjang jalan karawang - indramayu dengan 1 buah kardus, tas punggung yang penuh dan satu pak besar tas berisi kue-kue kecil hasil adikku arisan dipabrik tempatnya bekerja. Dimulai dari karawang, iya karena adiku tinggal di karawang jadi satu hari sebelumnya aku berangkat dari depok ke karawang dengan agra mas dari rambutan. Jam setengah 6 pagi kami meluncur ke jalanan, dengan niat, nekad, dan doa dari ibu dan tante kamipun yakin akan selamat sampai tujuan. Hawa dingin pagi itu menembus pori-pori tubuhku yang hanya dilapisi baju panjang dan tipis tanpa sarung tangan. Dingin tapi seger banget udaranya. Setengah jam perjalanan sudah sampai cikampek, jalanan karawang-cikampek lancar, namun kami harus menunggu setengah jam lamanya untuk mengisi bensin bersama puluhan pemudik lainnya. Terlihat antusias dan kebahagiaan terpancar dari wajah para pemudik yang akan segera bertemu keluarganya. Tumpukan kardus yang di topang oleh kayu dibelakang motor akan jadi hal umum yang terlihat di semua pemudik. Ibu yang menggendong anaknya ditengah motornya, ayah yang menjaga anak lainnya didepan dan masih banyak pula gaya-gaya pemudik lainnya ditahun ini. Akan banyak bermunculan tempat beristirahat, wc umum, pedagang pop mie, air mineral di sepanjang jalan pantura, dan pesawahan yang membentang luas akan menambah kekaguman kita pada sang kuasa.


Dua jam berlalu diatas motor, pantat ku geser kanan kiri nyeri, punggungpun terasa panas, mata semakin sayup terkena terpaan angin pagi sawah, akupun meminta adiku untuk berisitirahat sejenak dipinggir jalan. Kami sengaja hanya mencari disekitar jalanan yang tidak ada pedagangnya karena pastinya kalau ada pedagangnya kami harus membeli, sedangkan kami sedang berpuasa ( yahhh walaupun udah ada niatan untuk berbuka di ma'pinah dan pringsewu restaurant hahhaa :p ) kamipun berhenti dipinggir sawah, putar -putar badan, pijit-pijit pantat yang panas akibat terlalu lama dimotor hahaha. 10 menit istirahat dan kamipun melanjutkan perjalanan ( sepanjang jalan masih mikirin Pringsewu :D ).


Sampai sekarang aku masih saja tidak bisa mengingat urutan desa-desa dari cikampek menuju indramayu, padahal sudah bertahun -tahun pulang tetap saja gak bisa ngurutin semuanya, cikampek - subang- pamanukan-sukamandi-sukaratu-terus apa yahh?? Hahaha seingtku ada sukra-patrol-kandanghaur-celeng-losarang-terus apa ya??? Mmmm langsung aja deh jatibarang hahhaa terus lewat pilang sari deh menuju kampung halaman.Aku menghitung ada 7 jembatan yang kami lewati, dan ada hal menarik dijembatan sukra yaitu banyak sekali orang berderet disepanjang pinggir jalan dengan sapu lidi panjang di tangan kanan mereka. Menunggu para pengendara melemparkan uang recehan,:aku juga tak tahu sebenarnya untuk apa itu dilakukan,:seperti ritual dari dulu kala,:memang sudah ada begitu. Namun dikala bulan ramadhan tiba orang-orangnya semakin banyak yang berderet disepanjang jembatan tersebut.

Seperti tak ada passions lagi untuk menulis ceritaku kali ini, karena seharian penuh hpku disita oleh adik kecilku untuk bermain game. Dimintapun tak boleh malah nangis dan bikin kesal saja.

Lanjut deh ya,,,,,, jam 10 kami sampe dirumah dengan selamat. Alhamdulillah bisa berkumpul dengan keluarga dirumah.


Bizz

















  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS