Sejenak aku merenungkan nasibku ini, sepertinya menutup diri akan semua hal, terlalu banyak kekecewaan yang aku telan bulat -bulat , sampai pada akhirnya aku sendiri yang kesusahan menerima semuanya. Ibuku selalu mengabarkan segala tentang anak tetangga yang telah bertunangan ataupun yang telah menikah, ibuku selalu bertanya seberapa besar haruskah dia mengeluarkan uang untuk mengatasnamakan aku dalam surat undangan itu. Yaaahhhhhh itulah ibuku yang selalu cemas akan segala hal, terutama kepada anak perempuannya yang blum juga bisa mendapatkan sang calon suami. Aku galau,, iya itu kata anak muda jaman sekarang, apa benar aku galau? Iya mungkin lebih dari galau...Aku galau akan nasib kuliahku, aku galau akan nasib asmaraku, aku galau akan masalah keluargaku , aku galau karen belum bisa membahagiakan orangtuaku.
Adiku...
Iya adikku yang manis, adikku meminta izin kepadaku agar dia bisa menjadi seorang TK, sungguh benar mengejutkanku,,, adikku yang masih 20th, masih terlalu muda untuk itu. Tapi apalah dayaku ketika dia memberikanku alasannya.
Ibuku..
Ibuku yang besar hatinya pun mengizinkan adikku untuk pergi dan memintaku untuk mengurus segala keperluannya. Aku tidak pernqh menyesal dilahirkan sebagai orang miskin, aku bangga pada ibuku, dan bapakku,aku bangga pada adikku,aku bangga pada diriku sendiri, dan aku sangat bangga terhadap keluargaku ini. Kau tahu apa yang dipesankan ibuku pada adikku????
Iya dia berpesan bahwa dia mengizinkan semua anak-anaknya unuk bekerja apapun, dimanapun yang penting Halal!Dia mau membuktikan kepada seluruh tetangga bahwa anak perempuannya bisa diandalkan dan membahagian dia sebagai seorang ibu! Ibu.... dari caramu saja aku sudah tahu, betapa sakitnya kau selama ini dicerca, dihina, dan direndahkan oleh semua tetangga hanya karna kau memiliki 3 orang anak Perempuan!!! Ibu,,,, jangankan kaudisakiti seperti itu, kau dikatakan apapun aku tetap marah pada mereka bu. Aku anak Perempuanmu yang pertama seakan membawa beban yang sangat berat dipundakku, aku sebagai tumpuan keluargaku mana boleh aku bersedih, mana boleh aku mengeluh, mana boleh aku menyerah!!!
Adikku... kau sungguh tahu akan kondisi keluargamu sekarang, kau tahu bahwa kakak pertamamu ini belumlah bisa membuat ibumu bahagia. Kau tahu betapa sakit hatinya ibu kuta berdua disana, kau tahu itu kan???
Galau... iya aku galau!!!!!
Aku... wanita pertama dalam keluargaku
Aku... wanita pertama dalam keluargaku
Aku... wanita pertama dalam keluargaku
Isi hati wanita pertama
01.03 |
Label:
Sebatas Cerita
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar