Berawal dari Travellingku yang pertama bersama para Travellers lainnya yang entah akupun tidak tahu asal usul mereka, terlihat mereka sangat antusias dengan acara itu, tidak terbayang olehku mereka datang dari berbagai kota yang bisa dikatakan JAUH dari pusat Meeting Point. First Present bisa dikatakan sederhana dan bagiku yang termasuk pendiam itu sangat sulit untuk berbaur dengan yang lainnya, maklumlah aku belum bisa seperti yang lainnya yang langsung bisa bercanda dan menyegarkan suasana dengan banyolan mereka, sesal dalam hati itupun ada, ribuan pertanyaan dalam bathin ini pun tak bisa tertahan lagi untuk di jawab " Mengapa aku seperti ini"?? rasa sosialku sungguh payah.... :D
Malam itu kami bertemu di Pelabuhan Merak sekitar jam 11 malam, candaan saling terlontar sambil menunggu teman yang lain yang belum datang, dan for the first time I saw Gol A Gong,, jujur sekali aku baru dengar namanya saja hari itu, sedikit informasi yang aku temukan dalam Mbah Google tentangnya yaitu hanya seorang Penulis, selain itu aku tidak tahu lagi tentangnya, ketakutanku semakin menjadi ketika salah satu diantara mereka menjelaskanku tentang penulisan yang akan kami bahas dalan Trip ini, "Wahhhhh!!!! Matilah aku, jangan sampai orang tahu akan jurusanku itu akan sangat memalukan!!! apa kata orang nanti ketika mereka menanyaiku tentang tata cara penulisan yang benar dan aku tidak bisa menjawabnya??? sedangkan Jurusanku adalah Sastra yang notabennya adalah penulisan,,, Hmmmmmmmmmmmmmm.... sungguh payah aku ini, sekeras mungkin aku tutupi ketakutan itu dengan membayangkan bagaimana akan terjadi Trip ini.
Jam menunjukan pukul 12 tengah malam, kamipun meninggalkan pelabuhan Merak itu menuju ke Pelabuhan Bakauheni Lampung, lebih dari 4 jam kami berada dalam Kapal yang besar itu, Subuhpun datang menyambut kami yang terlelap dalam candaan malam "tikar itu" dan merasa sangat bangga seakan kapal besar itu milik kami, semua penumpang telah mendaratkan kaki mereka sedangkan kami asyik bergurau dan bercanda di atas kapal itu sampai seorang petugas dari kapal memberitahu kami bahwa kapal telah kosong.
Legakan tawa dari kami tercampur baur dengan rasa malu,, entahlah itu sungguh menggelitik. Setibanya di Pelabuhan Bakauheni kami menaiki sebuah angkutan perkotaan di sana, jarak yang di tempuh dari pelabuhan sampai ke dermaga Canti itu sekitar 2jam diisi dengan istirahat, sholat dan makan, masih teringat dalam otakku bagaimana kami menghabiskan sarapan pagi di dermaga canti, sepiring nasi dengan telur setengah matang ku lahap dengan menikmati pemandangan dermaga cantik nan elok itu, dan bayangan surgawi itu pecah membelah ketika harus membayar sarapan itu dengan harga yang berbeda, entah bagaimana pedagang itu menghitungnya, ada yang di hargai 13.000rp, ada juga yang di hargai dengan 11.000/12000rp padahal lauk yang kita makan pun sama.
Selepas itu kami melanjutkan perjalanan kami menuju Pulau Sebesi, dengan jarak kurang lebih 2 jam kami tempuh dengan perahu nelayan tradisional,lelah dan letih pun sirna, mataku tak luput dari jutaan pemandangan yang sungguh cantik, menawan dan menyegarkan mata, padahal waktu itu aku merasa sangat ngantuk tapi seketika itupun lupa karena disandingkan dengan indahnya panorama laut sepanjang perjalanan.
Sekitar pukul 9 pagi kami sampai di pulau sebesi, masih tidak percaya aku sudah di lampung, waahhhhh........ jauh sekali.....
Setibanya di sana kami di sampingkan dengan segarnya kelapa muda, kami duduk melingkar di balai itu dan memulai acara kami yang pertama yaitu tentang Penulisan Travel Writer dan Travel Novel oleh Gol a Gong, membahas apa itu Travel writer,Travel novel, bagaimana tata cara penulisannya dan bagaimana agar menarik sang pembacanya. Disitulah aku belajar bagaimana menariknya penulisan itu, Jujur aku termasuk orang yang sama sekali tidak suka membaca, pengetahuanku tentang penulis karya sastra indonesia sungguh nihil, dan disitu aku lihat banyak sekali bakat anak-anak mudanya di bidang penulisan, semakin menciut saja nyaliku ini mendengarkan ocehan-ocehan mereka yang sungguh indah.
Setelah acara itu dilanjutkan dengan pembagian kelompok untuk penginapan kami di rumah penduduk setempat, aku pun sekelompok dengan para teteh-teteh yang berhijab itu, terbesit dalam benakku kapan aku bisa seperti mereka??? ahhhhhhhhhhhhhhh.... percaya pasti suatu saat nanti aku bisa!!! hehehe
Setelah Ishoma ( istirahat sejenak, Sholat, mandi) Kami berkumpul kembali di dermaga pulau sebesi untuk melanjutkan trip ini ke pulau sebuku, perjalanan dari pulau sebesi ke pulau sebuku sekitar setengah jam, setibanya di sana aku pun terbelalak!!! tercengang lagi untuk kesekian kalinya akan pemandangan luar biasa yang Sang Pencipta ciptakan... SubhanAllah.... sungguh ini hanya secuil keindahan yang KAU ciptakan, tapi bagiku sungguh itu sangat mengagumkan.
Kami hanya berjalan mengitari pulau itu, menikmati ciptaan Sang Pencipta, sementara sebagian lainnya menikmati dengan cara yang berbeda yaitu Snorkling.
Dan tak lupa akupun mengabadikan moment ini dengan seorang penulis terkenal Gol a Gong , sampai saat inipun aku tak percaya aku yang hanya orang biasa bisa travelling bersama seorang penulis!!!! wahhhhhh bangettt !!!!
Ini dia orang yang menjadi inspirator ku agar tetap Travelling, sungguh luar biasa aku bisa mengenalnya.Teh Nurul sebutannya, wanita tegar yang selalu menghabiskan weekend nya dengan Travelling, ahhhhhhhhhhhhhhhhhh.... sungguh membuatku iri, suatu saat nanti aku bisa sepertinya, hehehehe.... akan aku explore nusantara ini ( Kalo punya duit yeee) :D
Kesenangan itu sirna seakan tertelan oleh sang ombak yang terus mengejar sang karang, pulau yang seindah itu tetap saja tidak terawat, sampah berserakan menutupi keindahan putihnya sang pasir yang masih perawan, lembutnya pasir itu terkikis akan tangan-tangan jahil para travellers yang tidak bertanggung jawab.
Sungguh di sayangkan, masih saja ada orang yang tega mengotori pulau seindah itu. Belum puas rasanya menikmati keindahan sebuku namun kami harus segera meninggalkannya untuk menuju si Umang - umang yang tak akan kalah indahnya. Perjalanan dari Sebuku ke Umang-umang tidaklah jauh, mungkin kurang dari setengah jam kami sampai di umang-umang, tiada kata lagi yang bisa ku ungkapkan selain Indah dan menawan, kalau saja ada kata yang bisa menggantikan keindahan itu maka akan ku cari dan ku tempel di sana.
Tanpa bosan dan jenuh tanpa letih dan lelah dan tanpa kegundahan kapan lagi kami akan kesini.
#To be continued
1 komentar:
Eeehh GR aku dijadikan inspirator :) keep writing keep traveling Juju ;) Semangaatt!
Posting Komentar