only zumar. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Surat ke 2

Jadi ingat saat kita pergi ke taman buah, itu pertama kalinya aku berkunjung kerumahmu, bertemu ibumu dan dianggap calon menantunya mungkin. Dan kau hanya mengelak bahwa aku hanyalah sebagai anakmu saja, tak lebih. Namun dari awal itulah aku menjadi berani untuk selalu berkunjung kerumahmu.

Sepertinya saat itu kau baru saja selesai meninggalkan perempuanmu, dan aku masih ingat betapa kau menganggapnya penting dalam kehidupanmu namun dia menghianatimu. Yahh masih ingat pula cerita cerita malammu tentangnya dengan kesibukanmu didapur selepas kerja. Sejak saat itu kita rutin berkomunikasi, mungkin tepatnya curhat sebagai teman yang terpaut berbeda usia. Kau mengatakan betapa kejamnya makhluk bernama wanita yang dengan gampangnya menyianyiakan lelaki, begitupun aku yang menceritakan seorang lelaki yang sangat aku kagumi namun dia tidak membalas kekagumanku padanya. Rutin sampai terasa kebutuhan itulah yang kurasakan dulu saat pertama kenal denganmu. Saat itu kamu membalas broadcast di BB ku, dan muncullah kesamaan kita dalam bercerita. Berkat Bosku? Iya berkat bosku, aku tahu kamu berkat bosku, yang juga temanmu sekaligus dosenmu.

Sering kali kita bicarakan tentang sesuatu yangmemang tidak penting untuk kita, namun ada saja topik yang kita bicarakan. Malam - malammu kian menghiasi malamku yang sunyi dikosan sendiri. Padahal bertemupun belum namun terasa seperti teman lama yang tak jumpa dalam kurun waktu yang lama. 10 tahun kita terpaut beda usia, namun itu tidak membedakanku untuk menganggapmu sebagai seorang teman, seorang yang selalu memperhatikan keadaanku. Kian lama kitapun semakin akrab dan tiada lagi batasan penghormatanku kepada seseorang yang lebih tua, melainkan seseorang yang aku harapkan kehadirannya setiap malam.







  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar