only zumar. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Surat ke 5

Sudah beberapa hari ini aku tidak menulis surat padamu,terasa seperti ada yang kurang, namun memang aku sedang agak sibuk dengan kegiatanku yang dipaksa untuk mentraktir teman-temanku, mereka tidak memikirkan aku yang sendiri nyari uang dan hidup pas-pasan atau bisa disebut sangat pas hanya untuk diriku namun apa daya aku sayang sekali pada teman - temanku dan tak tega melihat wajah mereka yang meminta untuk ditraktir. Akibatnya dalam seminggu kedepan aku harus makan mie tiap hari untuk mengirit uangku supaya bisa tercukupi sampai akhir bulan.

Hari ini aku diajak oleh teman kursusku, bernama winda berasal dari medan, dia adalah gadis batak yang baik hati nan lembut. Bersyukur dia mau menjadi temanku ditempat kursus bahasa prancis di LBI UI. Hari ini kami pergi ke IFI( Institute Francaise d'indonesie ) atau yang banyak dikenal orang dulunya sebagai CCF. Suatu tempat kursus bahasa prancis ternama di Jakarta. Tempat kursus yang dilengkapi dengan cafe, galeri, dan cinema ini terletak di Salemba, Jakarta dengan dengan kampus Salemba UI. Kami berangkat dari stasiun UI berhenti di Manggarai lalu jalan kekiri melewati terowongan sampai bertemu jembatan busway. Lalu naik busway dan transit di Matraman 2 dilanjutkan ke Salemba UI jurusan Ancol. Sedikit ceritaku di busway tadi siang, aku merasa pusing dan lelah sekali karena sedang puasa, hukan itu saja sebenarnya karen malamnya aku tidak sahur dan perjalanannya cukup jauh, macet, dan turun naik tangga busway yang lumayan panjang membuatku seperti mau pingsan. Keringat dingin keluar dari tubuhku diantara himpitan puluhan orang didalam busway dengan jalanan macet dan AC yang tepat dikepalaku. Akupun langsung tergeletak dibawah kerumunan orang, winda menolongku dan menanyakan kenapa aku bisa seperti mau pingsan, dan aku bilang aku sedang puasa, maklum dia lupa dan dia memang tidak puasa sepertiku. Maka setelah perjuangan itu akhirnya kita sampai juga di Halte Salemba UI, aku tak kuat lagi jalan dan kepalaku pusing. Mataku berkunang-kunang dan keringatku dingin. Dengan sangat menyesal aku kemudian membatalkan puasaku dengan membeli sebotol minuman di bawah jembatan busway. Muka windapun pucat, takut aku pingsan di jalan, maka diapun menawarkanku untuk membeli sesuatu guna menyumbat perut agar badanku sehat kembali. Kamipun makan di MCD dan ternyata gedung IFI ada sebelum MCD, selepas makan dan istirahat kami melanjutkan perjalanan kami ke IFI.




Gedung IFI terlihat tidak seperti tempat kursus, kalau dilihat dari depan. Jauh dari kesan modern yang terbayang oleh kepalaku. Kami dengan modal berani bertanya pun masuk dan meminta informasi ke bagian Receptionist. Namun apalah yang didapat, layanan receiptionis yang kurang memuaskan membuat kami merasa seperti tidak dianggap ditempat itu. Mba" receiptionis jutek dan pak satpamnya juga. Kami hanya berani melihat-lihat saja dilantai bawah perpustakaan. Gedung ini terdiri dari 2 lantai perpustakaan,ruang audio visual, dan dibelakang gedung ada tempat pendaftarannya, ada kafe, galeri, dan cinema yang biasa digunakan untuk acara" nonton bareng pemutaran film prancis. Kami hanya bisa berfoto-foto sedikit karena hilang sudah semua passions yang kami bawa dari depok. Sekedar informasi yang kami dapatkan bahwa untuj meminjam cd,musik,buku di tempat kursus ini kita harus menjadi member dulu dengan membayar 75rb/thn dengan syarat fotokopi ktp kita. Namun kami yang awalnya ingin meminjam film dari tempat inioun mengurungkan niat itu karena mba"nya jutek. Untunglah pulangnya tidak begitu macet di Jakarta, namun ketika sampai diManggarai kami tidak mendapatkan tempat tutup satupun, jangankan tempat duduk, untuk bernafas lega dan menggerakan tanganpun kami tak bisa karena kereta sangat penuh dan dihiasi dengan muka-muka seram tak berperasaan dari wanita" digerbong pertama. Sungguh mengerikan ketika para ibu", mba" , kaka" perempuan itu saling berebut masuk kedalam kereta tanpa memperdulikan apapun yang dicelakainya, dengan menyikut kanan kiri dan mendorong kesana kemari, badankupun tak terselamatkan oleh tindihan , gencetan, dan injakan kaki para wanita berpoleskan bedak tebal 5centi.

Setelah sampai di Depok, kami memutuskan untuk nonton "Step Up All In" wowww seru banget dan pertemuan kami diakhiri dengan jamuan makan malam dengan obrolan-obrolan sedap tentang marga batak jawa.

Nantiaku terusin lagi yam sekarang mau istirahat dulu, kepalaku pusing.

I miss you.










  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar